Selasa, 20 April 2010

Tahap perkembangan dan pertumbuhan bayi


© Masa Bayi

a. Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radika

Meskipun rentang kehidupan manusia secara resmi dimulai pada saat kelahiran. Kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Seperti halnya semua peralihan diperlukan penyesuaian diri pada bayi. Bagi beberapa bayi penyesuaian mudah dilakukan namun bagi bayi lain terasa sulit dan mengalami kegagalan. Miller menyatakandalam seluruh kehidupannya tidak pernah terjadi perubahan lokasi yang sangat tiba-tiba dan sangat menyeluruh”.

b. Berbagai penyesuaian pokok yang dilakukan bayi neonatal

Bayi neonatal harus melakukan empat penyesuaian pokok sebelum mereka dapat melanjutkan kemajuan perkembangan mereka. Kalau penyesuaian ini tidak segera dilakukan, kehidupan mereka terancam selama penyesuaian ini tidak terjadi kemajuan perkembangan, malahan perkembangannya terhenti atau bahkan mundur ke tahap perkembangan yang lebih rendah. Penyesuaian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1). Perubahan suhu

2). Bernapas

3). Mengisap dan menelan

4). Pembuangan

Pada mulanya semua bayi mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal. Beberapa mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaiakan dengan perubahan suhu dan menderita salesma yang dapat berkembang menjadi pneumonia. Bayi yang lain mengalami kesulitan dalam bernapas dan harus diberikan oksigen. Kebanyakan bayi tercekik pada saat mencoba menghisap dan memperoleh makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan atau tidak dapat mempertahankan berat badan mereka. Tidak banyak yang mengalami kesulitan dalam buang air besar.

Tiga indikasi umum tentang kesulitan penyesuaian pada kehidupan setelah kelahiran seperti bahasan dibawah ini (Hurlock, 1992):

a) Berkurang berat badan

Karena adanya kesulitan untuk menghisap dan menelan, bayi yang baru lahir biasanya mengalami penurunan berat badan dalam minggu pertama.

b). Perilaku yang tidak teratur

Pada hari pertama atau kedua pascanatal semua bayi menunjukkan perilaku yang relatif tidak teratur seperti ketidakaturan dalam bernapas, saling kencing dan berak, tersendak dan muntah. Hal ini sebagian disebabkan karena adanya tekanan pada otak selama persalinan dan mengakibatkan keadaan pingsan dan sebagian karena keadaan susunan saraf otonom yang kurang berkembang yang mengendalikan keseimbangan tubuh.

c). Kematian bayi

Bahkan hingga sekarang ini, tingkat kematian bayi selama dua hari pertama pascanatal cenderung tinggi. Kematian itu disebabkan faktor yang berbeda.

c. Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian kehidupan pascanatal

Banyak yang mempengaruhi keberhasilan bayi untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal. Kondisi terpenting antara lain, seperti yang ditunjukkan oleh riset; jenis persalinan dan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan persalinan, lamanya periode kehamilan, sikap-sikap orangtua dan perawatan pascanatal. Karena begitu penting maka perlulah membahas masing-masing kondisi secara rinci.

1). Lingkungan pranatal

Kondisi pertama yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri yang dilakukan bayi pada kehidupan pascanatal adalah jenis lingkungan pranatal yang dialaminya. Lingkungan pranatal yang sehat akan memberikan penyesuaian diri yang baik pada kehidupan pascanatal.

Dilain pihak, terdapat banyak macam gangguan di dalam rahim yang dapat dan sering yang menyebabkan bayi terpaksa lahir, seperti dikatakan oleh Schwartz, “Luka agak parah dan kemudian menjadi penderitaan hidup”. Perawatan ibu yang kurang baik selama kehamilan yang disebabkan oleh kemiskinan atau acuh seringkali menyebabkan kondisi-kondisi yang kurang menyenangkan berkembang di dalam lingkungan dalam rahim yang mempengaruhi perkembangan anak dan mengakibatkan komplikasi selama persalinan. Keduanya mempengaruhi penyesuaian diri bayi.

Kekurangan gizi pada ibu selama kehamilan ternyata menyebabkan kelahiran prematur, mati setelah lahir, bayi yang ibunya menderita penyakit diabetes lebih banyak mengalami kesulitan dalam penyesuaian dan tingkat kematian lebih tinggi daripada bayi yang ibunya sehat.

Salah satu kondisi yang menimbulkan kesulitan dalam penyesuaian diri pascanatal adalah lingkungan pranatal yang ditandai oleh tekanan kuat yang dialami ibunya dan dalam jangka waktu yang lama. Seperti telah disebutkan di atas hal ini mengakibatkan komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Tekanan yang dialami ibu juga menyebabkan janin menjadi hiperaktif selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan kondisi ini cenderung mapan setelah lahir, yang gejalanya tampak dalam kesulitan makan, gagal menambah berat badan, sulit tidur, peka, cepat terganggu dan sejumlah kondisi-kondisi lain yang membuat penyesuaian pada kehidupan pascanatal menjadi sulit. Upaya menekan adanya pengaruh dan tekanan yang dialami ibu selama kehamilan penting untuk penyesuaian diri bayi selanjutnya.

Sontag mengatakan: bayi yang dilahirkan dengan latar belakang seperti itu adalah bayi yang neurotik, yang disebabkan karena lingkungan janin yang kurang memuaskan. Dalam hal ini tidak perlu menunggu masa kanak-kanak atau situasi rumah yang buruk atau sebab sebab lainnya untuk menjadikannya seorang neurotik. Hal ini sudah terjadi baginya sekalipun ia belum melihat sinar mentari.

2). Jenis persalinan

Kondisi kedua yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri pada pascanatal adalah jenis persalinan yang dialami bayi. Sampai sekarang kepercayaan tradisional tentang hal ini dan apa efeknya pada penyesuaian individu dalam kehidupan banyak dianut orang. Misalnya, banyak kepercayaan yang berkisar tentang baik tidaknya waktu kelahiran. Juga ada kepercayaan bahwa mudah sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal dan kepercayaan bahwa bayi yang lahir sebelum waktunya tidak akan sekuat bayi yang cukup bulan atau penyesuaian tidak seberhasil penyesuaian bayi cukup bulan.

Sekalipun teknologi medis yang canggih dipakai, persalinan tetap merupakan pengalaman yang berbahaya. Jeffcoate menunjukkan bahwa “perjalanan yang paling berbahaya yang dialami setiap calon bayi adalah saluran lahir empat inci. Selanjutnya Schwatz menekankan bahayanya persalinan dengan mengatakan “kelahiran merupakan proses kejam yang membahayakan kehidupan dan kesehatan anak”.

Bayi yang dilahirkan secara spontan biasanya lebih cepat dan lebih berhasil menyesuaikan diri pada lingkungan pascanatal daripada bayi yang kelahirannya cukup sulit sehingga harus menggunakan alat atau pembedahan caesar.

Terdapat lebih banyak bahaya yang dihubungkan dengan persalinan dengan alat bedah caesar dibandingkan dengan persalinan spontan. Semakin sulit persalinan besar kemungkinan terjadinya kerusakan yang terjadi. Wanita yang badannya kecil relatif lebih banyak melahirkan bayi mati dibandingkan wanita yang berbadan besar, seringkali karena harus menggunakan alat untuk membantu persalinan. Ketidakmampuan motorik, kelumpuhan cerebral palsy dan keterbelakangan mental seringkali dilaporkan sebagai akibat buruk dari persalinan yang sulit, terutama bila harus digunakan sarana medis.

Bayi yang lahir dengan pembedahan caesar menjadi bayi yang pendiam, tidak banyak menangis dibandingkan dengan yang lahir secara spontan atau dengan bantuan alat dan kelihatan lebih lesu dan reaktivitasnya menurun. Akibatnya, umumnya bayi tersebut biasanya membuat penyesuaian diri yang lebih baik pada lingkungan pascanatal, kecuali bila mereka mengalami kesulitan pernapasan yang dapat menyebabkan kerusakan otak sementara atau selamanya. Dan kematian neonatal lebih sering terjadi diantara bayi-bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar daripada yang lahir secara spontan atau dengan bantuan alat-alat.

3). Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan

Kondisi ketiga yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri bayi pada kehidupan pascanatal adalah pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan persalinan yang dialami. Ada dua pengalaman yang berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal, yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan selama proses persalinan dan mudah atau sulitnya bayi dapat bernapas.

Bayi yang ibunya harus banyak minum obat selama proses persalinan menunjukkan perilaku yang kurang teratur dan tampak mengantuk selama tiga hari atau lebih setelah dilahirkan, dibandingkan dengan mereka yang ibunya tidak minum obat atau tidak menerima obat-obatan sama sekali.

Berapa lama efek pengobatan ibu akan berlangsung dan parah tidaknya efek ini bergantung pada jenis obat yang digunakan. Obat anestesi dan analgesik dapat dan seringkali mengganggu penyesuaian diri yang harus segera dilakukan bayi untuk menunjang kehidupan, seperti melakukan pernapasan secara spontan, tetapi efek yang berlangsung lebih lama belum dilaporkan.

Sekarang menjadi jelas bahwa pengaruh obat-obatan tidak hanya terbatas pada tanda-tanda fisiologi, seperti keterlambatan terjadinya pernapasan, hipotonia, atau mengantuk. Dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini terdapat cukup banyak bukti yang menunjukkan obat-obatan dalam kebidanan analgesik dan anestesi dalam bentuk apapun dapat membahayakan bayi.

4). Lamanya periode kehamilan

Kondisi keempat yang mempengaruhi penyesuaian bayi pada kehidupan pascanatal adalah panjangnya periode kehamilan. Sedikit sekali bayi yang dilahirkan tepat 280 hari setelah terjadi pembuahan. Mereka yang dilahirkan sebelum waktunya dikenal sebagai bayi-bayi prematur, di rumah sakit sering disebut sebagai “premies” sedangkan yang lahir terlambat dikenal sebagai dismatur atau postterm.

Bayi yang lahir terlambat jarang terjadi dibandingkan dengan masa-masa lalu, karena sekarang sudah dimungkinkan untuk merangsang persalinan kalau hasil pemotretan sinar x menunjukkan bahwa janin sudah cukup besar dan sudah cukup berkembang untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik pada kehidupan pascanatal.

Dalam banyak kasus, kalau panjang bayi 20 inci atau lebih dan beratnya 8 pon atau lebih, maka bayi dianggap sebagai bayi yang terlambat lahir. Kalau panjangnya kurang dari 19 inci dan beratnya 5 pon 8 ons atau kurang, dianggap sebagai belum cukup umur. Semakin banyak kurangnya dari yang normal bagi kelompok jenis kelamin dan ras, semakin dianggap sebagai belum cukup umur. Semakin banyak kurangnya dari yang normal bagi kelompok jenis kelamin dan ras, semakin dianggap sebagai belum cukup umur. Sebaliknya, semakin banyak melebihi yang normal, semakin dianggap sebagai bayi yang lahir terlambat.

Bayi-bayi yang belum cukup umur biasanya mengalami komplikasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan pascanatal, dan ini dapat sangat mempengaruhi penyesuaian mendatang. Lagipula, bayi yang belum cukup umur menghadapi pelbagai kesulitan jauh lebih besar daripada kesulitan yang dihadapi oleh bayi normal yang cukup umur.

5). Sikap orang tua

Cepat dan berhasilnya bayi yang baru lahir menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal sangat dipengaruhi sikap orang tua. Sikap orang tua merupakan kondisi kelima yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri bayi pada kehidupan pascanatal.

Kalau sikap orang tua kurang menyenangkan, apapun alasannya, hal ini tercermin dalam perlakuan terhadap bayi yang akan menghalangi keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal. Sebaliknya orang tua yang sikapnya menyenangkan memperlakukan bayi sedemikian rupa sehingga mendorong penyesuaian yang baik. Interaksi orang tua dengan bayi tidak ditandai oleh ketegangan emosional dan kegelisahan yang baisanya terdapat pada sikap orang tua yang kurang menyenangkan. Seorang ibu yang tenang misalnya, biasanya menghasilkan lebih banyak susu daripada ibu yang tegang dan gelisah, dan hal ini membantu bayi menyesuaikan diri dengan cara baru untuk memperoleh makanan.

Sikap orangtua kepada bayi yang baru lahir dipengaruhi sikap yang berkembang selama periode pranatal, melalui kondisi-kondisi yang dihubungkan dengan kelahiran dan melalui perawatan yang diberikan kepada bayi setelah meninggalkan rumah sakit. Beberapa kondisi sangat mempengaruhi sikap ibu sedangkan kondisi yang lain sangat mempengaruhi sikap ayah.

6). Perawatan pascanatal

Mutu perawatan pascanatal amat penting dalam meneentukan jenis penyesuaian diri yang akan dilakukan bayi, namun ada tiga aspek yang terpenting. Ketiga aspek itu adalah banyaknya perhatian yang diperoleh bayi untuk meyakinkan bahwa kebutuhannya akan dipenuhi dan dalam waktu yang relatif cepat, banyaknya rangsangan yang diperoleh dan waktu ke waktu sejak dilahirkan, dan derajat kepercayaan orangtua, terutama ibu dalam memenuhi kebutuhan bayi.

Pertama bayi yang baru lahir yang terbiasa dengan lingkungan yang stabil sebelum dilahirkan dimana kebutuhan tubuhnya secara otomatis terpenuhi tanpa adanya usaha, sekarang harus bergantung pada orang-orang dalam lingkungan baru untuk memenuhinya. Karena beelum cukup matangnya keadaan neeurofisiologis, kebutuhan ini baru muncul pada saat-saat tertentu. Lagipula, bayi-bayi yang baru lahir tidak dapat menyatakan apa yang diinginkan atau dibutuhkan. Yang dapat dilakukan hanyalah menangis.

Aspek kedua dari perawatan pascanatal yang mempengaruhi penyesuaian diri bayi adalah jenis dan banyaknya rangsangan yang diberikan. Karena perawat-perawat sangat terbatas waktunya sehingga tidak dapat sepenuhnya memberikan perhatian dalam perawatan, kebanyakan bayi menerima rangsangan minimal pada hari-hari pertama kehidupan mereka. Disamping itu, orangtua, terutama yang baru pertama kali mempunyai anak, takut kalau-kalau kelakuan mereka akan membahayakan bayi, maka bayi di rumah sering kurang memperoleh rangsangan yang tadinya mereka peroleh di dalam rahim karena adanya gerakan-gerakan yang terus menerus dalam tubuh janin.

Kondisi ketiga yang berkaitan dengan perawatan pascanatal adalah derajat kepercayaan orangtua, terutama para ibu, dalam melaksanakan tugas sebagai orangtua yang kurang yakin pada kemampuan mereka untuk merawat bayi-bayi mereka seteelah keluar dari rumah sakit, terutama menghadapi bayi pertama atau bayi belum cukup umur atau bayi yang mengalami cacat fisik.

© Tumbuh Kembang Bayi

Perkembangan anak balita :

· Sangat penting untuk perkembangan selanjutnya yakni prasekolah. Sekolah, aqil balig dan remaja

· Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan :

§ Kesehatan dan gizi yang baik dari pada ibu hamil, bayi dan anak pra sekolah

§ Stimulasi ./ rangsangan yang mencukup dalam kualitas dan kuantitas

§ Keluarga KIA-KB mempunyai peran penting dalam pembinaan fisik, mental sosial dan anak balita.

Dari lahir sampai 3 bulan :

Ø Belajar mengangkat kepala

Ø Belajar mengikuti objek dengan matanya

Ø Melihat kemuka orang dan tersenyum

Ø Bereaksi terhadap suara

Ø Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak

Ø Menahan barang yang dipegangnya

Ø Mengoceh spontan / bereaksi dengan mengoceh

Dari 3 bulan sampai 6 bulan :

o Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan

o Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya / diluar jangkauannya

o Menaruh benda di mulut

o Berusaha memperluas lapangan pandangan

o Menunjukan rasa sayang kepada saudaranya

o Dapat melaksanakan tugas sederhana

Dari 6 bulan sampai 9 bulan;

v Dapat duduk tanpa dibantu

v Dapat tengkurap dan berbalik sendiri

v Dapat mengangkat meraih benda atau mendekati seseorang

v Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain

v Memegang benda kecil dengan ibu jari / telunjuk

v Bergembira dengan melempar benda-benda

v Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian

Dari 9 bulan sampai 12 bulan

* Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu

* Dapat berjalan dengan dituntun

* Meniru bunyi yang didengarnya

* Meniru suara

* Berpartisipasi dalam permainan

* Belajar menyatakan satu atau dua kata


Dosen Pengajar :

  1. Ramli Abudi S.psi, M.kes
  2. Yusni Podungge S.pd, S.S.T

Tahap perkembangan dan pertumbuhan bayi



*Masa Bayi
a.Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radika.Meskipun rentang kehidupan manusia secara resmi dimulai pada saat kelahiran. Kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Seperti halnya semua peralihan diperlukan penyesuaian diri pada bayi. Bagi beberapa bayi penyesuaian mudah dilakukan namun bagi bayi lain terasa sulit dan mengalami kegagalan. Miller menyatakan “dalam seluruh kehidupannya tidak pernah terjadi perubahan lokasi yang sangat tiba-tiba dan sangat menyeluruh”.
b.Berbagai penyesuaian pokok yang dilakukan bayi neonatal
Bayi neonatal harus melakukan empat penyesuaian pokok sebelum mereka dapat melanjutkan kemajuan perkembangan mereka. Kalau penyesuaian ini tidak segera dilakukan, kehidupan mereka terancam selama penyesuaian ini tidak terjadi kemajuan perkembangan, malahan perkembangannya terhenti atau bahkan mundur ke tahap perkembangan yang lebih rendah. Penyesuaian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1). Perubahan suhu
2). Bernapas
3). Mengisap dan menelan
4). Pembuangan
Pada mulanya semua bayi mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal. Beberapa mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaiakan dengan perubahan suhu dan menderita salesma yang dapat berkembang menjadi pneumonia. Bayi yang lain mengalami kesulitan dalam bernapas dan harus diberikan oksigen. Kebanyakan bayi tercekik pada saat mencoba menghisap dan memperoleh makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan atau tidak dapat mempertahankan berat badan mereka. Tidak banyak yang mengalami kesulitan dalam buang air besar.

Tiga indikasi umum tentang kesulitan penyesuaian pada kehidupan setelah kelahiran seperti bahasan dibawah ini (Hurlock, 1992):
a)Berkurang berat badan
Karena adanya kesulitan untuk menghisap dan menelan, bayi yang baru lahir biasanya mengalami penurunan berat badan dalam minggu pertama.
b)Perilaku yang tidak teratur
Pada hari pertama atau kedua pascanatal semua bayi menunjukkan perilaku yang relatif tidak teratur seperti ketidakaturan dalam bernapas, saling kencing dan berak, tersendak dan muntah. Hal ini sebagian disebabkan karena adanya tekanan pada otak selama persalinan dan mengakibatkan keadaan pingsan dan sebagian karena keadaan susunan saraf otonom yang kurang berkembang yang mengendalikan keseimbangan tubuh.
c)Kematian bayi
Bahkan hingga sekarang ini, tingkat kematian bayi selama dua hari pertama pascanatal cenderung tinggi. Kematian itu disebabkan faktor yang berbeda.
c)Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian kehidupan pascanatal
Banyak yang mempengaruhi keberhasilan bayi untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal. Kondisi terpenting antara lain, seperti yang ditunjukkan oleh riset; jenis persalinan dan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan persalinan, lamanya periode kehamilan, sikap-sikap orangtua dan perawatan pascanatal. Karena begitu penting maka perlulah membahas masing-masing kondisi secara rinci.
1)Lingkungan pranatal
Kondisi pertama yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri yang dilakukan bayi pada kehidupan pascanatal adalah jenis lingkungan pranatal yang dialaminya. Lingkungan pranatal yang sehat akan memberikan penyesuaian diri yang baik pada kehidupan pascanatal.
Dilain pihak, terdapat banyak macam gangguan di dalam rahim yang dapat dan sering yang menyebabkan bayi terpaksa lahir, seperti dikatakan oleh Schwartz, “Luka agak parah dan kemudian menjadi penderitaan hidup”. Perawatan ibu yang kurang baik selama kehamilan yang disebabkan oleh kemiskinan atau acuh seringkali menyebabkan kondisi-kondisi yang kurang menyenangkan berkembang di dalam lingkungan dalam rahim yang mempengaruhi perkembangan anak dan mengakibatkan komplikasi selama persalinan. Keduanya mempengaruhi penyesuaian diri bayi.
Kekurangan gizi pada ibu selama kehamilan ternyata menyebabkan kelahiran prematur, mati setelah lahir, bayi yang ibunya menderita penyakit diabetes lebih banyak mengalami kesulitan dalam penyesuaian dan tingkat kematian lebih tinggi daripada bayi yang ibunya sehat.
Salah satu kondisi yang menimbulkan kesulitan dalam penyesuaian diri pascanatal adalah lingkungan pranatal yang ditandai oleh tekanan kuat yang dialami ibunya dan dalam jangka waktu yang lama. Seperti telah disebutkan di atas hal ini mengakibatkan komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Tekanan yang dialami ibu juga menyebabkan janin menjadi hiperaktif selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan kondisi ini cenderung mapan setelah lahir, yang gejalanya tampak dalam kesulitan makan, gagal menambah berat badan, sulit tidur, peka, cepat terganggu dan sejumlah kondisi-kondisi lain yang membuat penyesuaian pada kehidupan pascanatal menjadi sulit. Upaya menekan adanya pengaruh dan tekanan yang dialami ibu selama kehamilan penting untuk penyesuaian diri bayi selanjutnya.
Sontag mengatakan: bayi yang dilahirkan dengan latar belakang seperti itu adalah bayi yang neurotik, yang disebabkan karena lingkungan janin yang kurang memuaskan. Dalam hal ini tidak perlu menunggu masa kanak-kanak atau situasi rumah yang buruk atau sebab sebab lainnya untuk menjadikannya seorang neurotik. Hal ini sudah terjadi baginya sekalipun ia belum melihat sinar mentari.
2)Jenis persalinan
Kondisi kedua yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri pada pascanatal adalah jenis persalinan yang dialami bayi. Sampai sekarang kepercayaan tradisional tentang hal ini dan apa efeknya pada penyesuaian individu dalam kehidupan banyak dianut orang. Misalnya, banyak kepercayaan yang berkisar tentang baik tidaknya waktu kelahiran. Juga ada kepercayaan bahwa mudah sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal dan kepercayaan bahwa bayi yang lahir sebelum waktunya tidak akan sekuat bayi yang cukup bulan atau penyesuaian tidak seberhasil penyesuaian bayi cukup bulan.
Sekalipun teknologi medis yang canggih dipakai, persalinan tetap merupakan pengalaman yang berbahaya. Jeffcoate menunjukkan bahwa “perjalanan yang paling berbahaya yang dialami setiap calon bayi adalah saluran lahir empat inci. Selanjutnya Schwatz menekankan bahayanya persalinan dengan mengatakan “kelahiran merupakan proses kejam yang membahayakan kehidupan dan kesehatan anak”.
Bayi yang dilahirkan secara spontan biasanya lebih cepat dan lebih berhasil menyesuaikan diri pada lingkungan pascanatal daripada bayi yang kelahirannya cukup sulit sehingga harus menggunakan alat atau pembedahan caesar.
Terdapat lebih banyak bahaya yang dihubungkan dengan persalinan dengan alat bedah caesar dibandingkan dengan persalinan spontan. Semakin sulit persalinan besar kemungkinan terjadinya kerusakan yang terjadi. Wanita yang badannya kecil relatif lebih banyak melahirkan bayi mati dibandingkan wanita yang berbadan besar, seringkali karena harus menggunakan alat untuk membantu persalinan. Ketidakmampuan motorik, kelumpuhan cerebral palsy dan keterbelakangan mental seringkali dilaporkan sebagai akibat buruk dari persalinan yang sulit, terutama bila harus digunakan sarana medis.
Bayi yang lahir dengan pembedahan caesar menjadi bayi yang pendiam, tidak banyak menangis dibandingkan dengan yang lahir secara spontan atau dengan bantuan alat dan kelihatan lebih lesu dan reaktivitasnya menurun. Akibatnya, umumnya bayi tersebut biasanya membuat penyesuaian diri yang lebih baik pada lingkungan pascanatal, kecuali bila mereka mengalami kesulitan pernapasan yang dapat menyebabkan kerusakan otak sementara atau selamanya. Dan kematian neonatal lebih sering terjadi diantara bayi-bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar daripada yang lahir secara spontan atau dengan bantuan alat-alat.
3)Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan
Kondisi ketiga yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri bayi pada kehidupan pascanatal adalah pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan persalinan yang dialami. Ada dua pengalaman yang berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal, yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan selama proses persalinan dan mudah atau sulitnya bayi dapat bernapas.
Bayi yang ibunya harus banyak minum obat selama proses persalinan menunjukkan perilaku yang kurang teratur dan tampak mengantuk selama tiga hari atau lebih setelah dilahirkan, dibandingkan dengan mereka yang ibunya tidak minum obat atau tidak menerima obat-obatan sama sekali.
Berapa lama efek pengobatan ibu akan berlangsung dan parah tidaknya efek ini bergantung pada jenis obat yang digunakan. Obat anestesi dan analgesik dapat dan seringkali mengganggu penyesuaian diri yang harus segera dilakukan bayi untuk menunjang kehidupan, seperti melakukan pernapasan secara spontan, tetapi efek yang berlangsung lebih lama belum dilaporkan.
Sekarang menjadi jelas bahwa pengaruh obat-obatan tidak hanya terbatas pada tanda-tanda fisiologi, seperti keterlambatan terjadinya pernapasan, hipotonia, atau mengantuk. Dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini terdapat cukup banyak bukti yang menunjukkan obat-obatan dalam kebidanan analgesik dan anestesi dalam bentuk apapun dapat membahayakan bayi.
4)Lamanya periode kehamilan
Kondisi keempat yang mempengaruhi penyesuaian bayi pada kehidupan pascanatal adalah panjangnya periode kehamilan. Sedikit sekali bayi yang dilahirkan tepat 280 hari setelah terjadi pembuahan. Mereka yang dilahirkan sebelum waktunya dikenal sebagai bayi-bayi prematur, di rumah sakit sering disebut sebagai “premies” sedangkan yang lahir terlambat dikenal sebagai dismatur atau postterm.
Bayi yang lahir terlambat jarang terjadi dibandingkan dengan masa-masa lalu, karena sekarang sudah dimungkinkan untuk merangsang persalinan kalau hasil pemotretan sinar x menunjukkan bahwa janin sudah cukup besar dan sudah cukup berkembang untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik pada kehidupan pascanatal.
Dalam banyak kasus, kalau panjang bayi 20 inci atau lebih dan beratnya 8 pon atau lebih, maka bayi dianggap sebagai bayi yang terlambat lahir. Kalau panjangnya kurang dari 19 inci dan beratnya 5 pon 8 ons atau kurang, dianggap sebagai belum cukup umur. Semakin banyak kurangnya dari yang normal bagi kelompok jenis kelamin dan ras, semakin dianggap sebagai belum cukup umur. Semakin banyak kurangnya dari yang normal bagi kelompok jenis kelamin dan ras, semakin dianggap sebagai belum cukup umur. Sebaliknya, semakin banyak melebihi yang normal, semakin dianggap sebagai bayi yang lahir terlambat.
Bayi-bayi yang belum cukup umur biasanya mengalami komplikasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan pascanatal, dan ini dapat sangat mempengaruhi penyesuaian mendatang. Lagipula, bayi yang belum cukup umur menghadapi pelbagai kesulitan jauh lebih besar daripada kesulitan yang dihadapi oleh bayi normal yang cukup umur.
5)Sikap orang tua
Cepat dan berhasilnya bayi yang baru lahir menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal sangat dipengaruhi sikap orang tua. Sikap orang tua merupakan kondisi kelima yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri bayi pada kehidupan pascanatal.
Kalau sikap orang tua kurang menyenangkan, apapun alasannya, hal ini tercermin dalam perlakuan terhadap bayi yang akan menghalangi keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal. Sebaliknya orang tua yang sikapnya menyenangkan memperlakukan bayi sedemikian rupa sehingga mendorong penyesuaian yang baik. Interaksi orang tua dengan bayi tidak ditandai oleh ketegangan emosional dan kegelisahan yang baisanya terdapat pada sikap orang tua yang kurang menyenangkan. Seorang ibu yang tenang misalnya, biasanya menghasilkan lebih banyak susu daripada ibu yang tegang dan gelisah, dan hal ini membantu bayi menyesuaikan diri dengan cara baru untuk memperoleh makanan.
Sikap orangtua kepada bayi yang baru lahir dipengaruhi sikap yang berkembang selama periode pranatal, melalui kondisi-kondisi yang dihubungkan dengan kelahiran dan melalui perawatan yang diberikan kepada bayi setelah meninggalkan rumah sakit. Beberapa kondisi sangat mempengaruhi sikap ibu sedangkan kondisi yang lain sangat mempengaruhi sikap ayah.
6)Perawatan pascanatal
Mutu perawatan pascanatal amat penting dalam meneentukan jenis penyesuaian diri yang akan dilakukan bayi, namun ada tiga aspek yang terpenting. Ketiga aspek itu adalah banyaknya perhatian yang diperoleh bayi untuk meyakinkan bahwa kebutuhannya akan dipenuhi dan dalam waktu yang relatif cepat, banyaknya rangsangan yang diperoleh dan waktu ke waktu sejak dilahirkan, dan derajat kepercayaan orangtua, terutama ibu dalam memenuhi kebutuhan bayi.
Pertama bayi yang baru lahir yang terbiasa dengan lingkungan yang stabil sebelum dilahirkan dimana kebutuhan tubuhnya secara otomatis terpenuhi tanpa adanya usaha, sekarang harus bergantung pada orang-orang dalam lingkungan baru untuk memenuhinya. Karena beelum cukup matangnya keadaan neeurofisiologis, kebutuhan ini baru muncul pada saat-saat tertentu. Lagipula, bayi-bayi yang baru lahir tidak dapat menyatakan apa yang diinginkan atau dibutuhkan. Yang dapat dilakukan hanyalah menangis.
Aspek kedua dari perawatan pascanatal yang mempengaruhi penyesuaian diri bayi adalah jenis dan banyaknya rangsangan yang diberikan. Karena perawat-perawat sangat terbatas waktunya sehingga tidak dapat sepenuhnya memberikan perhatian dalam perawatan, kebanyakan bayi menerima rangsangan minimal pada hari-hari pertama kehidupan mereka. Disamping itu, orangtua, terutama yang baru pertama kali mempunyai anak, takut kalau-kalau kelakuan mereka akan membahayakan bayi, maka bayi di rumah sering kurang memperoleh rangsangan yang tadinya mereka peroleh di dalam rahim karena adanya gerakan-gerakan yang terus menerus dalam tubuh janin.
Kondisi ketiga yang berkaitan dengan perawatan pascanatal adalah derajat kepercayaan orangtua, terutama para ibu, dalam melaksanakan tugas sebagai orangtua yang kurang yakin pada kemampuan mereka untuk merawat bayi-bayi mereka seteelah keluar dari rumah sakit, terutama menghadapi bayi pertama atau bayi belum cukup umur atau bayi yang mengalami cacat fisik.






*Tumbuh Kembang Bayi
Perkembangan Anak Balita :
•Sangat penting untuk perkembangan selanjutnya yakni prasekolah. Sekolah, aqil balig dan remaja
•Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan :
•Kesehatan dan gizi yang baik dari pada ibu hamil, bayi dan anak pra sekolah
•Stimulasi ./ rangsangan yang mencukup dalam kualitas dan kuantitas
•Keluarga KIA-KB mempunyai peran penting dalam pembinaan fisik, mental sosial dan anak balita.

Dari lahir sampai 3 bulan :
•Belajar mengangkat kepala
•Belajar mengikuti objek dengan matanya
•Melihat kemuka orang dan tersenyum
•Bereaksi terhadap suara
•Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
•Menahan barang yang dipegangnya
•Mengoceh spontan / bereaksi dengan mengoceh

Dari 3 bulan sampai 6 bulan :
oMengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
oMulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya / diluar jangkauannya
oMenaruh benda di mulut
oBerusaha memperluas lapangan pandangan
oMenunjukan rasa sayang kepada saudaranya
oDapat melaksanakan tugas sederhana

Dari 6 bulan sampai 9 bulan;
•Dapat duduk tanpa dibantu
•Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
•Dapat mengangkat meraih benda atau mendekati seseorang
•Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain
•Memegang benda kecil dengan ibu jari / telunjuk
•Bergembira dengan melempar benda-benda
•Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian


Dari 9 bulan sampai 12 bulan
•Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
•Dapat berjalan dengan dituntun
•Meniru bunyi yang didengarnya
•Meniru suara
•Berpartisipasi dalam permainan
•Belajar menyatakan satu atau dua kata



Trima Kasih untuk Dosen Pengajar
1. Ramli Abudi, S.Psi, M.Kes
2. Yusni Podungge, S.Pd, S.ST